Danantara Targetkan Groundbreaking PSEL Galuga Awal Tahun Dua Ribu Dua Puluh Enam

Selasa, 23 Desember 2025 | 08:59:45 WIB
Danantara Targetkan Groundbreaking PSEL Galuga Awal Tahun Dua Ribu Dua Puluh Enam

JAKARTA - Rencana pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik di Tempat Pembuangan Akhir Galuga memasuki tahap penting. 

Badan pengelola investasi Danantara menargetkan pelaksanaan groundbreaking proyek tersebut pada awal 2026, seiring dengan berjalannya proses pengadaan barang dan jasa yang kini tengah berlangsung.

Target tersebut mencerminkan upaya percepatan lintas sektor agar proyek strategis pengelolaan sampah di kawasan Bogor Raya dapat segera direalisasikan. PSEL Galuga diproyeksikan menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan sampah yang kian mendesak.

Kesiapan awal proyek tidak hanya dilihat dari sisi teknis, tetapi juga dari aspek administratif dan sosial. Oleh karena itu, berbagai pihak terkait terus melakukan koordinasi agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar sejak tahap awal.

Sinyal Percepatan Koordinasi Lintas Pihak

Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan bahwa target groundbreaking dari Danantara menjadi sinyal kuat adanya percepatan koordinasi antarinstansi. Menurutnya, proses ini menunjukkan keseriusan semua pihak untuk memastikan proyek berjalan tanpa hambatan berarti.

“Keinginan dari Danantara adalah memastikan tidak ada ekses dari rencana ini. Artinya, ketika groundbreaking dilakukan nanti, sudah tidak ada lagi isu, baik administratif, teknis, maupun sosial,” ujar Dedie di Kota Bogor, Senin.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bogor bersama Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan lahan seluas lima hektare di kawasan TPA Galuga. Lahan tersebut telah melalui kajian awal dan akan dilanjutkan dengan kajian teknis secara lebih mendalam.

Kesiapan lahan menjadi salah satu faktor penting agar proses pembangunan tidak tertunda. Pemerintah daerah memastikan seluruh dokumen pendukung dapat diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Persiapan Lahan dan Mitigasi Dampak Sosial

Selain kesiapan fisik dan administratif, pemerintah daerah juga menaruh perhatian besar pada aspek sosial. Dedie menegaskan bahwa langkah mitigasi dampak sosial menjadi bagian dari persiapan pembangunan PSEL Galuga.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pendataan masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung di sekitar TPA Galuga. Langkah ini dilakukan agar pembangunan fasilitas baru tidak menimbulkan persoalan sosial baru di kemudian hari.

“Yang sudah ada akan didata, kemudian dicarikan solusi terbaik. Kami tidak ingin adanya proyek ini justru menimbulkan dampak sosial baru atau meningkatkan jumlah pemulung,” katanya.

Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang selama ini bergantung pada aktivitas di TPA Galuga.

Dengan perencanaan yang matang, proyek PSEL diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai solusi lingkungan, tetapi juga tetap memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan.

Kelengkapan Tahapan Awal Proyek

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa seluruh tahapan awal pembangunan PSEL Galuga saat ini sudah relatif lengkap. Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau langsung lokasi TPA Galuga pada Minggu.

Ia menyebutkan bahwa proses pengadaan barang dan jasa kini ditangani oleh Danantara dan telah menunjukkan perkembangan positif. Beberapa unit, menurutnya, sudah memasuki tahap klarifikasi untuk melaju ke proses berikutnya.

“Info kepada kami, sudah ada sejumlah unit yang masuk dalam tahap klarifikasi untuk melaju ke proses berikutnya,” ujar Hanif saat meninjau lokasi rencana pembangunan PSEL di TPA Galuga.

Hanif menegaskan bahwa percepatan pembangunan PSEL menjadi kebutuhan mendesak. Hal ini mengingat timbulan sampah di wilayah Bogor Raya telah mencapai sekitar empat ribu ton per hari dan berada pada fase darurat.

Ia menyampaikan bahwa target groundbreaking direncanakan pada awal 2026, dengan informasi awal sekitar Februari. Namun, untuk dapat beroperasi penuh, fasilitas ini masih membutuhkan waktu sekitar dua tahun setelah pembangunan dimulai.

Urgensi Pengelolaan Sampah Wilayah Hulu

Menurut Hanif, posisi Bogor sebagai wilayah hulu Daerah Aliran Sungai Ciliwung dan Cisadane menjadikan pengelolaan sampah di kawasan ini sangat krusial. Keberhasilan pengelolaan sampah di Bogor akan berdampak langsung pada wilayah hilir.

Wilayah seperti Depok, Tangerang, hingga Jakarta turut merasakan dampak dari pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan hulu. Oleh karena itu, pembangunan PSEL Galuga dinilai memiliki arti strategis dalam konteks regional.

Hanif juga mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyiapkan pembangunan PSEL. Menurutnya, komitmen pemerintah daerah menjadi faktor penting dalam mendorong realisasi proyek ini.

PSEL Galuga diproyeksikan menjadi solusi jangka panjang pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan mengubah sampah menjadi energi listrik, proyek ini diharapkan dapat mengurangi beban TPA sekaligus memberikan manfaat tambahan.

Melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Danantara, pembangunan PSEL Galuga diharapkan berjalan sesuai rencana. Target groundbreaking pada awal 2026 menjadi tonggak penting menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Terkini